Jumat, 11 Mei 2012

Taman Nasional Tunku Abdul Rahman


Taman Nasional Tunku Abdul Rahman adalah taman nasional yang terletak di sebelah barat lepas pantai kota Kinabalu, negara bagian Sabah, Malaysia. Dapat ditempuh sekitar 10 menit menggunakan perahu bermotor dari kota terdekat, Kinabalu.
Luas Taman Nasional Tunku Abdul Rachman sekitar 4.929 hektare dan terdiri dari beberapa pulau, yakni sebagian pulau Gaya, pulau Manukan, pulau Sapi, pulau Sulug, dan pulau Mamutik.

 KKseaisland.jpg

Iklim

Sepanjang tahun taman nasional ini memiliki suhu sekitar 23,8 sampai 29,4 derajat Celcius, dan kelembaban udara masih sangat tinggi di kawasan ini.

Demografi

Terdapat sekitar 6000 orang yang mendiami pulau ini, kebanyakan mereka tinggal di dalam rumah air, yaitu rumah yang dibangun khusus di atas air dengan beberapa pilar penyangga yang menopang rumah agar tetap berada di atas permukaan air laut. Penduduk di pulau ini terdiri dari beberapa etnis seperti Bajau, Ubian dan penduduk asal Filipina.
Pulau ini dapat dilihat langsung dari lepas pantai kota Kinabalu, terlihat deretan rumah dari penduduk pulau tersebut yang agak kurang enak dipandang karena kurang tertata rapi, kawasan ini terkesan seperti kawasan kumuh yang kurang infrastruktur dan tak teratur.
Pada umumnya penduduk pulau ini secara keseluruhan dikenal dengan sebutan penduduk pulau Gaya, namun sebenarnya di dalam pulau ini terdapat beberapa dusun/kampung yang berbeda budaya, sosial dan ekonomi satu sama lain. Seperti dusun pulau Gaya, dusun Pasir Putih, Pondo, dan Lok Urai yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri.
Suasana bermasyarakat di pulau ini masih sangat sederhana, dari satu rumah ke rumah yang lain dihubungkan dengan papan-papan tipis dengan gaya tata ruang yang berbeda di setiap dusun, namun kesamaan di antara semua dusun ialah bahwa setiap rumah atau bangunan di dusun-dusun tersebut semuanya menghadap ke lautan, bukan ke arah pulau. Oleh karena rumah tersebut dibuat dari papan-papan kayu, maka kawasan pemukiman tersebut rawan dilalap si jago merah, dan beberapa kali pula kawasan ini mengalami kebakaran.

Sejarah

Dahulu pulau ini dijasikan sebagai tempat persembunyian dan perlindungan dari para pembajak, juga digunakan sebagai tempat berlabuh mencari bahan makanan dan air dan juga tempat persembunyian untuk menghadapi perlawanan pemberontak di Sabah sekitar tahun 1881.




0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More